Wednesday, February 8, 2017

PENGERTIAN MANAGEMENT REQUIREMENT PLANNING (MRP) DAN JUST IN TIME (JIT)

Management Requirement Planning (MRP), merupakan praktek sistem produksi Just In Case, sementara untuk JIT ada praktek sistem produksi yang disebut Manufacturing Resource Planning (MRP II). MRP II berpengaruh dalam penentuan lot size produksi sehingga mengurangi pemborosan. Oleh karena itu, digunakan sistem campuran MRP II/JIT yang mengkombinasikan konsep perencanaan dan pengendalian produksi.

PERBEDAAN MRP DAN JIT ;

1.     Persediaan (on hand) , dalam JIT persediaan, baik persediaan bahan baku, barang dalam proses, maupun barang jadi adalah pemborosan dan harus dihilangkan
2.      Banyaknya unit yang diproduksi (lot sizing) yang bertujuan meminimalkan biaya trade off antara biaya persediaan dengan waktu penyiapan. Waktu penyiapan mesin diasumsikan konstan. Dalam JIT, sasaran untuk secara terus-menerus mengurangi waktu penyiapan sampai dengan hanya satu unit yang dihasilkan tetap dilaksanakan.
3.      Persediaan pengamanan (safety stock), yang juga merupakan pemborosan yang harus dihilangkan dalam JIT, termasuk juga lead time, cacat produk, dan kerusakan mesin.
4.      Lead Time, yang dalam MRP merupakan aspek intangible, dalam JIT juga harus dihilangkan bersama dengan penyiapan, antrian, pengerjaan ulang (rework), dan penanganan barang (material handling). Dalam JIT lead time diukur dengan satuan jam, bukan Minggu.
5.      Permintaan (Gross Requirement), yang dalam MRP digunakan perakitan terakhir, sementara kebutuhan semua level menggunakan teknik lot sizing. Dalam JIT output produksi pada semua level harus sesuai dengan penjualan. JIT hanya membuat apa yang dibutuhkan dan kapan membutuhkan.
6.      Rencana pemesanan yang telah dilakukan, ( scheduled receipts/planned order). Dalam MRP hal ini sulit diprediksi, karena lead time sering tidak akurat, pembuangan produk cacat yang tidak dapat diperkirakan dan antrean yang bervariasi.  JIT akan menghilangkan kompleksitas dalam scheduled receipts tersebut dengan mengurangi variabilitas (mengurangi cacat dan memperpendek antrian) dan meningkatkan fleksibilitas (small lot size dan mengurangi lead time) dalam proses produksi.


HUBUNGAN ANTARA JIT DENGAN MRP DAN MRP II

               Pada dasarnya MRP dengan JIT berbeda, bahkan berlawanan. Bila JIT berproduksi berdasarkan pesanan atau permintaan pelanggan, namun MRP lebih pada pemenuhan proses produksi untuk usaha perakitan (assembling). MRP masih mentolerir adanya lead time dan stock on hand, sementara JIT tidak. Sedangkan MRP II diciptakan untuk dapat mendukung JIT. MRP II biasanya digunakan bersama dengan penerapan JIT pada industri manufaktur untuk berproduksi mengikuti pull production system. Oleh karena itu, pengintegrasian keduanya disebut sebagai sistem MRP II/JIT.




source :
BMP Manajemen Kualitas Dorothea Wahyu Ariani

Penerbit Universitas Terbuka