Friday, August 18, 2017

PERAN TIM DALAM MANAJEMEN KUALITAS

 Dalam mewujudkan manajemen kualitas di dalam sebuah organisasi diperlukan peran dari tim kualitas yang terdiri dari empat macam, yaitu tim proyek kualitas atau tim perbaikan kualitas, tim kerja atau kelompok keterlibatan karyawan, tim kualitas proses bisnis atau tim pengelola proses bisnis, dan tim pengelola secara mandiri atau tim otonomi (Gryna, 2001).

Tim proyek kualitas bertujuan menyelesaikan masalah yang sifatnya lintas fungsi. Tim ini beranggotakan empat sampai delapan orang dari berbagai keahlian dan departemen. Tim proyek kualitas ini akan bubar bila proyek sudah selesai. Sementara itu tim kerja bertujuan menyelesaikan masalah dalam departemen yang bersangkutan, anggotanya berasal dari satu departemen, terdiri dari enam sampai dua belas orang. Tim ini akan tetap ada walaupun proyek sudah selesai. Tim kualitas proses bisnis bertujuan merencanakan, mengendalikan, dan memperbaiki kualitas dari suatu proses yang bersifat lintas fungsi. Tim ini beranggotakan empat hingga enam orang yang berasal dari berbagai departemen dan bersifat permanen. Sedangkan tim pengelola secara mandiri bertujuan merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan pekerjaan untuk mencapai tujuan. Keanggotaannya terdiri dari enam hingga delapan belas orang., berasal satu bidang kerja yang sama, dan bersifat permanen.

Dalam keanggotaan pada satu tim, anggota dituntut untuk dapat berperan aktif memberikan pendapat dan suaranya terutama pada saat pengambilan keputusan. Pada kondisi dalam kelompok tim kecil, anggota berani mengungkapkan pendapatnya, meskipun dalam kelompok besar atau organisasi mereka cenderung pasif atau diam.

Menurut Robbins (1996) dalam pengambilan keputusan dalam kelompok atau tim kerja ada beberapa teknik yang dapat digunakan antara lain :
1. Brainstorming
               Yaitu teknik pengambilan keputusan dengan mengumpulkan sebanyak mungkin suara dari para anggota kelompok.
2. Nominal Group Technique
               Yaitu teknik pengambilan keputusan dengan  mengadakan pertemuan setiap anggota kelompok, dan masing-masing mengeluarkan pendapat dan alasannya. Langkah-langkahnya:
a) Setiap anggota menuliskan ide atau pendapatnya.
b) Ide tersebut kemudian dipresentasikan kepada seluruh anggota kelompok.
c) Kelompok kemudian mendiskusikan ide-ide tersebut.
d) Keputusan diambil berdasarkan ranking keputusan terbesar.
3. Delphi Technique
               Yaitu teknik pengambilan keputusan yang hampir sama dengan Nominal Group Technique, tetapi anggota tidak mempresentasikan pendapatnya. Langkahnya :
a) Masalah dikemukakan
b) Setiap anggota dengan tidak menyebutkan identitasnya mengajukan pendapat atau idenya.
c) Hasilnya didiskusikan kepada seluruh anggota.
d) Bila ada yang tidak setuju, langkah-langkah tersebut





Source : Manajemen Kualitas karya Dorothea Wahyu A.

No comments:

Post a Comment