Dalam mewujudkan manajemen kualitas di dalam
sebuah organisasi diperlukan peran dari tim kualitas yang terdiri dari empat
macam, yaitu tim proyek kualitas atau tim perbaikan kualitas, tim kerja atau
kelompok keterlibatan karyawan, tim kualitas proses bisnis atau tim pengelola
proses bisnis, dan tim pengelola secara mandiri atau tim otonomi (Gryna, 2001).
Tim proyek kualitas bertujuan menyelesaikan
masalah yang sifatnya lintas fungsi. Tim ini beranggotakan empat sampai delapan
orang dari berbagai keahlian dan departemen. Tim proyek kualitas ini akan bubar
bila proyek sudah selesai. Sementara itu tim kerja bertujuan menyelesaikan
masalah dalam departemen yang bersangkutan, anggotanya berasal dari satu
departemen, terdiri dari enam sampai dua belas orang. Tim ini akan tetap ada
walaupun proyek sudah selesai. Tim kualitas proses bisnis bertujuan
merencanakan, mengendalikan, dan memperbaiki kualitas dari suatu proses yang
bersifat lintas fungsi. Tim ini beranggotakan empat hingga enam orang yang
berasal dari berbagai departemen dan bersifat permanen. Sedangkan tim pengelola
secara mandiri bertujuan merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan pekerjaan
untuk mencapai tujuan. Keanggotaannya terdiri dari enam hingga delapan belas
orang., berasal satu bidang kerja yang sama, dan bersifat permanen.
Dalam keanggotaan pada satu tim, anggota
dituntut untuk dapat berperan aktif memberikan pendapat dan suaranya terutama
pada saat pengambilan keputusan. Pada kondisi dalam kelompok tim kecil, anggota
berani mengungkapkan pendapatnya, meskipun dalam kelompok besar atau organisasi
mereka cenderung pasif atau diam.
Menurut Robbins (1996) dalam pengambilan
keputusan dalam kelompok atau tim kerja ada beberapa teknik yang dapat digunakan
antara lain :
1. Brainstorming
Yaitu
teknik pengambilan keputusan dengan mengumpulkan sebanyak mungkin suara dari
para anggota kelompok.
2. Nominal
Group Technique
Yaitu
teknik pengambilan keputusan dengan
mengadakan pertemuan setiap anggota kelompok, dan masing-masing mengeluarkan
pendapat dan alasannya. Langkah-langkahnya:
a) Setiap anggota menuliskan ide atau
pendapatnya.
b) Ide tersebut kemudian dipresentasikan kepada
seluruh anggota kelompok.
c) Kelompok kemudian mendiskusikan ide-ide
tersebut.
d) Keputusan diambil berdasarkan ranking
keputusan terbesar.
3. Delphi
Technique
Yaitu
teknik pengambilan keputusan yang hampir sama dengan Nominal Group Technique, tetapi anggota tidak mempresentasikan
pendapatnya. Langkahnya :
a) Masalah dikemukakan
b) Setiap anggota dengan tidak menyebutkan
identitasnya mengajukan pendapat atau idenya.
c) Hasilnya didiskusikan kepada seluruh
anggota.
d) Bila ada yang tidak setuju, langkah-langkah
tersebut
Source : Manajemen Kualitas karya Dorothea
Wahyu A.